Tifus merupakan jenis masalah kesehatan yang sering dialami oleh kebanyakan
orang, terutama penderita penyakit magh dan gangguan pencernaan lainnya. Ketika
tifus terlambat untuk ditangani bisa juga berakibat fatal yaitu komplikasi. Sekitar
sepuluh persen penderita tifus mengalami hal ini. Komplikasi biasanya ditandai
dengan pendarahan dalam yang terjadi pada sistem pencernaan yang dapat pula
menyebar ke jaringan sekitarnya hingga mengakibatkan pecahnya sistem
pencernaan. Nah, ada pun komplikasi itu sebagai berikut:
1. Pendarahan Dalam
Gejala yang akan dirasakan penderita tifus akibat terjadinya pendarahan
dalam ini seperti lemas, mual sampai muntah darah, sesak napas, kulit nampak
pucat, jantung berdebar-debar, dan fases berwarna hitam. Pendarahan ini
biasanya tidak sampai membahayakan nyawa, namun transfusi darah tetap
diperlukan untuk mengganti darah yang hilang akibat pendaharan. Apabila ada
kerusakan pada daerah pendaharan, maka kemungkinan operasi juga diperlukan.
2. Luka di Dinding Sistem Pencernaan
Penderita tifus juga dapat pula mengalami perforasi yaitu lubang yang
terbentuk akibat terlukanya dinding sistem pencernaan. Hal itu dapat
menyebabkan isi sistem pencernaan tumpah ke rongga perut. Sekitar penderita
tifus mengalami komplikasi ini.
Gejala perforasi ditunjukkan dengan menurunnya tekanan darah secara tiba-tiba,
adanya darah di dalam fases , dan sakit di perut yang terus-menerus.
Pada lapisan perut terdapat peritoneum yang sangat
rentan terhadap infeksi. Jika terjadi infeksi hingga menyebar ke perut dan
mengenai peritoneum, maka akan sangat berbahaya dan dapat mengancam nyawa penderita. Kondisi tersebut dikenal dengan
istilah peritonitis.
Dalam keadaan umum peritoneum seharusnya steril dari kuman. Karena itulah
peritonitis merupakan penyakit yang berbahaya dan dapat pula mengakibatkan
fungsi organ-organ lain berhenti setelah infeksi menyebar dengan cepat melalui
darah. Jika tidak segera mendapatkan penanganan serius, maka penderita bisa
saja kehilangan nyawanya. Sesuai dengan prosedur Rumah Sakit, dokter biasanya
akan menyuntikkan antibiotik pada penderita peritonitis sebelum dilakukan
operasi untuk menutup lubang yang ada pada dinding sistem pencernaan tersebut. Penangan
yang tepat dan cepat sangat dibutuhkan untuk menyembuhkan penderita dari bahaya
infeksi peritonitis ini.
No comments:
Post a Comment