Search This Blog

Tuesday, November 17, 2015

Komplikasi Tifus

Via obatpenyakittipes.com

Tifus merupakan jenis masalah kesehatan yang sering dialami oleh kebanyakan orang, terutama penderita penyakit magh dan gangguan pencernaan lainnya. Ketika tifus terlambat untuk ditangani bisa juga berakibat fatal yaitu komplikasi. Sekitar sepuluh persen penderita tifus mengalami hal ini. Komplikasi biasanya ditandai dengan pendarahan dalam yang terjadi pada sistem pencernaan yang dapat pula menyebar ke jaringan sekitarnya hingga mengakibatkan pecahnya sistem pencernaan. Nah, ada pun komplikasi itu sebagai berikut:
1.      Pendarahan Dalam
Gejala yang akan dirasakan penderita tifus akibat terjadinya pendarahan dalam ini seperti lemas, mual sampai muntah darah, sesak napas, kulit nampak pucat, jantung berdebar-debar, dan fases berwarna hitam. Pendarahan ini biasanya tidak sampai membahayakan nyawa, namun transfusi darah tetap diperlukan untuk mengganti darah yang hilang akibat pendaharan. Apabila ada kerusakan pada daerah pendaharan, maka kemungkinan operasi juga diperlukan.
2.      Luka di Dinding Sistem Pencernaan
Penderita tifus juga dapat pula mengalami perforasi yaitu lubang yang terbentuk akibat terlukanya dinding sistem pencernaan. Hal itu dapat menyebabkan isi sistem pencernaan tumpah ke rongga perut. Sekitar penderita tifus mengalami komplikasi ini.
Gejala perforasi ditunjukkan dengan menurunnya tekanan darah secara tiba-tiba, adanya darah di dalam fases , dan sakit di perut yang terus-menerus.
Pada lapisan perut terdapat peritoneum yang sangat rentan terhadap infeksi. Jika terjadi infeksi hingga menyebar ke perut dan mengenai peritoneum, maka akan sangat berbahaya dan dapat mengancam nyawa  penderita. Kondisi tersebut dikenal dengan istilah peritonitis.
Dalam keadaan umum peritoneum seharusnya steril dari kuman. Karena itulah peritonitis merupakan penyakit yang berbahaya dan dapat pula mengakibatkan fungsi organ-organ lain berhenti setelah infeksi menyebar dengan cepat melalui darah. Jika tidak segera mendapatkan penanganan serius, maka penderita bisa saja kehilangan nyawanya. Sesuai dengan prosedur Rumah Sakit, dokter biasanya akan menyuntikkan antibiotik pada penderita peritonitis sebelum dilakukan operasi untuk menutup lubang yang ada pada dinding sistem pencernaan tersebut. Penangan yang tepat dan cepat sangat dibutuhkan untuk menyembuhkan penderita dari bahaya infeksi peritonitis ini.


No comments:

Post a Comment