Search This Blog

Tuesday, December 12, 2017

Putri Negeri Dongeng Terjebak di Masa Modern


Entah kenapa, aku selalu menyukai dongeng-dongeng kerajaan. Terutama kisah cinta pangeran dan putri. Rasanya semua itu begitu indah. Mereka disayangi keluarganya, rakyatnya, dan juga menemukan cinta sejati.
Dari sewaktu kecil, aku memang sudah suka dengan karakter putri raja. Mereka begitu cantik, lembut, dan pintar menempatkan dirinya. Memiliki hati yang baik yang lebih berkilau dari tiara yang tersemat di atas rambutnya. Tak hanya ceritanya, aku juga mengoleksi beberapa boneka cantik putri-putri itu. Boneka barbei, banyak orang menyebutnya begitu.
Seperti ada sesuatu yang aku sendiri tidak tahu bagaimana mengatakannya. Aku seperti terikat dengan cerita-cerita. Kubayangkan bahwa suatu hari nanti aku juga akan bertemu dengan seseorang yang mirip seperti pangeran. Meski aku sadar, aku bukan lah seorang putri dari kerajaan. Tapi, bayangan itu jelas sekali dalam pikiranku. Bahwa suatu hari nanti akan ada sesorang yang gagah rupawan menjemputku.
Tapi, hingga waktu berlalu. Tak juga kutemukan tanda-tanda bahwa aku akan bertemu seseorang. Sejenak aku melupakan mimpi masa kecilku. Selayaknya manusia modern sekarang ini, aku harus menyibukkan diri untuk bekerja meraih mimpi-mimpiku yang lain. Aku tak boleh mengabaikan masa depanku begitu saja.
Sampai suatu hari, ketika menaiki bus kota yang penuh sesak. Tak ada satu pun bangku kosong untuk kududuki, aku memutuskan berdiri. Kubayangkan perjalanan ini akan sangat menyebalkan, aku yang selalu saja tidak suka ketika menaiki angkutan darat karena entah kenapa akan membuat fisikku tiba-tiba lemah, kepala pusing, dan perut yang rasanya ingin muntah. Tapi kini aku harus berdiri, dan itu akan menjadi semakin sulit untukku.
Aku baru saja memegang pelipis kepalaku, ketika kamu menawarkan tempat dudukmu. Kamu langsung sigap berdiri, dan aku pun mengambil alih kursi yang sedari tadi kamu duduki. Entah kenapa, ada sebentuk kupu-kupu yang terbang di hatiku yang kemudian membuatku menoleh padamu. Kamu mengambil tempat berdiri persis di sampingku. Dan aku melihatmu tersenyum padaku.
Kini, kenapa tiba-tiba bayangan tentang pangeran dan dongeng kerajaan sudah tidak lagi menarik minatku? Aku justru berharap, akan ada sebuah kesempatan ketika aku bisa bertemu denganmu kembali.


No comments:

Post a Comment