Search This Blog

Sunday, December 31, 2017

Diskon Khusus



Diskon istimewa untuk pembeli pertama, yakni sebesar 20% dari total jumlah biaya yang dibayarkan. 

Oh ya, untuk pembelian dalam jumlah banyak diatas 50 artikel akan diberikan diskon sebesar 10%.

Ada satu lagi nih yang menarik, anda bisa mendapatkan bonus khusus berupa 1 tulisan ( tema dan judul terserah penulis). Syaratnya adalah anda perlu menuliskan testimoni positif setelah menggunakan Ai Jasa Penulisan Artikel Bahasa Indonesia. Bersedia jika penilaian anda dipublikasikan demi kemajuan blog ini.

Terima kasih sobat Ai. :)

Terkenang Hujan

Video via Dokumen Pribadi

Hari ini kami jalan-jalan sekeluarga, diperjalanan hujan turun dengan tiba-tiba. Tanpa peringatan sebelumnya, hujan itu menderas dengan sangat cepat. Dari dalam mobil kuperhatikan mereka pengguna jalan lainnya, entah itu yang menggunakan kendaraan atau pun sepeda memutuskan untuk berteduh.

Entahlah, aku tidak mengerti. Apa hujan sebegitu menakutkan? Adakah orang yang bisa sakit ketika terkena percik-percik air yang jatuh dari langit itu? Mungkin ada, tapi syukurlah aku tidak termasuk.

Justru menurutku, menyaksikan hujan dari balik jendela rasanya tidak semenyenangkan ketika aku bisa keluar untuk berhujan-hujanan. Menikmati tetes demi tetes yang membasahi baju dan juga menerpa wajahku. Merasakan dingin yang memelukku dengan sangat erat. Aku bisa menengadahkan kepalaku ke langit untuk beberapa detik, menyaksikan langit yang cantik yang meneteskan ribuan bahkan jutaan airnya.

Aku suka sekali menikmati hujan di tempat ini. Mengayuh sepedaku dengan pelan untuk melihat pemandangan sekeliling yang indah ketika hujan. 

Orang bilang: "jika hujan turun di sertai petir,  berbahaya jika kita berada di persawahan atau di tempat yang jarang ditumbuhi pohon-pohon." 

Menyadari kenyataan itu, sejujurnya dulu aku sedikit takut. Tapi, bagaimana mungkin aku mengabaikan pemandangan alam yang begitu indah ini? Lagi pula juga tak mungkin bisa cepat menyusuri jalan berkelok ini. Aku berdoa dalam hati semoga Tuhan melindungiku selalu.

Kini, saat-saat hujan seperti ini. Entahlah, aku begitu merindukan sepedaku yang dulu. Ingin rasanya mengulang moment itu. :)

Friday, December 29, 2017

Bicara


Hatiku sakit
Terlampau lelah
Biarlah..
Jika ini semua harus tampak
Dalam raut wajah
Karena ku tak sanggup lagi
Berpura-pura dalam sepi
Meringkuk sendiri
Ku tak mau menangisi
Hal-hal yang harusnya tak sepenting ini
Biarlah mereka tahu
Apa-apa yang telah melukaiku

Tuesday, December 12, 2017

Putri Negeri Dongeng Terjebak di Masa Modern


Entah kenapa, aku selalu menyukai dongeng-dongeng kerajaan. Terutama kisah cinta pangeran dan putri. Rasanya semua itu begitu indah. Mereka disayangi keluarganya, rakyatnya, dan juga menemukan cinta sejati.
Dari sewaktu kecil, aku memang sudah suka dengan karakter putri raja. Mereka begitu cantik, lembut, dan pintar menempatkan dirinya. Memiliki hati yang baik yang lebih berkilau dari tiara yang tersemat di atas rambutnya. Tak hanya ceritanya, aku juga mengoleksi beberapa boneka cantik putri-putri itu. Boneka barbei, banyak orang menyebutnya begitu.
Seperti ada sesuatu yang aku sendiri tidak tahu bagaimana mengatakannya. Aku seperti terikat dengan cerita-cerita. Kubayangkan bahwa suatu hari nanti aku juga akan bertemu dengan seseorang yang mirip seperti pangeran. Meski aku sadar, aku bukan lah seorang putri dari kerajaan. Tapi, bayangan itu jelas sekali dalam pikiranku. Bahwa suatu hari nanti akan ada sesorang yang gagah rupawan menjemputku.
Tapi, hingga waktu berlalu. Tak juga kutemukan tanda-tanda bahwa aku akan bertemu seseorang. Sejenak aku melupakan mimpi masa kecilku. Selayaknya manusia modern sekarang ini, aku harus menyibukkan diri untuk bekerja meraih mimpi-mimpiku yang lain. Aku tak boleh mengabaikan masa depanku begitu saja.
Sampai suatu hari, ketika menaiki bus kota yang penuh sesak. Tak ada satu pun bangku kosong untuk kududuki, aku memutuskan berdiri. Kubayangkan perjalanan ini akan sangat menyebalkan, aku yang selalu saja tidak suka ketika menaiki angkutan darat karena entah kenapa akan membuat fisikku tiba-tiba lemah, kepala pusing, dan perut yang rasanya ingin muntah. Tapi kini aku harus berdiri, dan itu akan menjadi semakin sulit untukku.
Aku baru saja memegang pelipis kepalaku, ketika kamu menawarkan tempat dudukmu. Kamu langsung sigap berdiri, dan aku pun mengambil alih kursi yang sedari tadi kamu duduki. Entah kenapa, ada sebentuk kupu-kupu yang terbang di hatiku yang kemudian membuatku menoleh padamu. Kamu mengambil tempat berdiri persis di sampingku. Dan aku melihatmu tersenyum padaku.
Kini, kenapa tiba-tiba bayangan tentang pangeran dan dongeng kerajaan sudah tidak lagi menarik minatku? Aku justru berharap, akan ada sebuah kesempatan ketika aku bisa bertemu denganmu kembali.