Search This Blog

Thursday, January 4, 2018

Apa Artinya Keindahan Ketika Hati Tak Bisa Merasakan?


Nyaman ternyata bukanlah rasa yang bisa hadir dalam hal-hal yang dipandang indah oleh mata. Kebahagiaan bukan lah sebuah hal yang bisa dirasa lewat lidah ketika mencecap kelezatan makanan. Semua itu percuma ketika dentuman dalam jiwa terus saja ada. Hati terasa tak menentu dan terus tergores oleh sesuatu yang tak bisa dihindari. 

Pernah kah kamu berada di situasi ini? Situasi yang orang lain lihat segalanya sempurna, tapi kita yang menjalaninya merasa hampa. 


Jika memang iya, mari kita merenung sebentar. Bukan kah kamu bilang, kamu sedang di tempat indah saat ini, tapi suasana hatimu sedang tidak baik bukan? Oke, kalau begitu pandang langit baik-baik. Terus pandang langit itu, dan untuk sementara abaikan apa pun permasalahan yang membuatmu kalut. 

"Seseorang pernah mengatakan, langit memiliki keajaiban tersendiri. Ketika kita berlama-lama memandang langit, perasaan di hati akan lebih tenang."


Aku mempercayainya, dan kuharap kamu pun begitu. Menenangkan ya melihat gumpalan awan putih yang besar serta langit biru yang luas sejauh mata memandang. Ketika perasaanmu sangat kesal saat ini, ketika kamu justru ingin menangis. Menangis lah ketika kamu sedang sendiri. Kamu akan lebih lega ketika sudah menuntaskan semua yang ingin kamu suarakan lewat bulir-bulir air mata yang berjatuhan.

Tapi, jika saat ini kamu tengah berada di sekitar orang banyak dan hanya bisa membaca tulisan ini, kamu memerlukan cara lain untuk menuangkan perasaanmu. 

Ambil lah napas perlahan dan bernapas sedalam-dalamnya. Tata napasmu menjadi lebih teratur. Emosi yang meluap biasanya membuat kamu bernapas pendek-pendek dan membuat jantung berdetak lebih cepat. Alihkan perasaanmu dengan mengalihkan perhatian pada hal lain jika kamu orang yang sensitif. Percuma membahas permasalahan saat ini, kamu justru ingin menangis bukan ketika membahasnya? 

So, alihkan saja perhatianmu pada hal-hal yang menarik minatmu. Pada awan putih bergumpal-gumpal yang ada di langit, atau pada pohon-pohon hijau yang tertangkap mata sejauh memandang dunia. Pada gunung tinggi yang seakan berada di sebelahmu saja.

Tata dulu emosimu saat ini, kamu bebas memikirkan hal-hal apapun yang menenangkan. Nanti di saat kamu sudah baikan, selepas pikiranmu bisa netral untuk memandang sesuatunya, barulah kamu merenungkan apa-apa yang menjadi permasalan. Satu yang perlu kamu yakini, selalu ada hikmah atas apa yang terjadi. Selalu ada indah atas segala hal yang tampaknya menyakiti. 

2 comments:

  1. Salam kenal ritsa saya lihat kmu seorang penulis yang baguss.. :) senang bnget lihat wanita yang pinter nulis kyak kmu ^_^

    ReplyDelete
  2. Salam kenal juga, makasih udah berkunjung. :)

    ReplyDelete