Search This Blog

Monday, August 14, 2017

Hati yang Memintaku Menanti (Season 4)

gambar Via pixabay.com


Nia menatap Kevin ragu,tapi akhirnya ia bersuara memberitahukan alamat rumahnya. Ditatapnya lagi pria di sampingnya itu. Tidak ada yang mencurigakan. Pria itu sangat sopan sepertinya dia pria yang baik.
Kevin lalu mengantar Nia pulang. Mereka berdua berjalan bersama bersisian. Sebenarnya rumah Nia tidak terlalu jauh. Kevin heran kenapa Nia bisa tersesat dan tak tahu jalan pulang. Tapi dia memilih diam dan tidak berniat menanyakan itu pada Nia. Mungkin gadis itu baru saja pindah rumah. Pikirnya dalam hati.
Setelah sampai di rumah, Nia mengajak Kevin masuk ke rumahnya, tapi Kevin menolak. Nia memaksa Kevin untuk masuk. Ia tidak bisa membiarkan orang yang telah membantunya pergi begitu saja tanpa ia membalasnya dengan sesuatu sebagai ucapan terima kasih. Setidaknya ia bisa menuangkan teh hangat untuk Kevin sebelum pria itu memutuskan untuk pergi.
Mereka berdua berkenalan dan menjadi lebih akrab setelah tahu kalau ternyata mereka juga satu sekolah. Kevin kakak kelasnya. Entah kenapa ada sebersit bahagia di hati Nia. Tapi bukan hanya Nia, Kevin juga merasakan itu. Mereka terkesan gugup satu sama lain. Sesekali melirik kemudian tersenyum.
***
Kevin masih memandang Nia dengan tatapannya yang Nia kenal selama ini. Tatapan melindungi. Ia amati gadis di depannya lebih kurus dari saat terakhir kali mereka bertemu. Meski begitu Nia tampak cantik. Malam ini ia seperti duduk bersama bidadari. Bidadarinya yang selalu ia rindukan.

Terakhir kali mereka bertemu,bidadari itu sedang menangis sampai-sampai ia tidak tahu harus bagaimana untuk membuatnya berhenti menangis supaya dadanya tidak sesak lagi. Ia tidak tahan melihat air mata itu sampai-sampai dirinya kesulitan bernapas.

Bersambung..

No comments:

Post a Comment