Search This Blog

Thursday, July 12, 2018

Memaafkan



Tadi aku lihat anak kecil, terdorong temannya dan jatuh. Bukk. Sakit? Jelas. Temannya itu meminta maaf. Sementara anak itu hanya diam. Mengangguk-angguk. Berjalan menemui ibunya. Dua menit kemudian sudah kembali bermain. Temannya kembali meminta maaf. Meniupkan matanya yang mungkin ada bekas air mata disana. Lalu wajah anak kecil tadi pun kembali ceria.

Manis ya?
Ah, betapa polosnya dua manusia kecil itu. Sementara entah dibelahan bumi mana seseorang yang dua kali lebih besar darinya justru sulit untuk berpikir sederhana. Rumit menjadi manusia dewasa, perkara meminta maaf dan memaafkan menjadi panjang hanya karena mengaku paling logika. Lebih sibuk memupuk benci. Memanas-manasi diri sendiri. Padahal, bukankah setiap persoalan butuh klarifikasi?

No comments:

Post a Comment