Mungkin
aku menggenggammu terlalu erat, sehingga melepaskanmu menjadi sesuatu yang
berat. Tapi kini aku sadar, memenjarakanmu bukanlah cinta yang benar. Maka
akhirnya aku melepaskanmu, meski melepasmu berarti merenggut seluruh hatiku.
Sekarang
kamu aku bebaskan, meski di dadaku terasa sangat menyesakkan. Kamu boleh pergi
sejak detik ini, tapi kau tahu aku tak pernah meninggalkanmu. Biarlah waktu
yang akan memudarkan bayangmu. Menghapus segala rasa yang sudah terlanjur
kusematkan untukmu.
Tak
ada air mata yang akan kujatuhkan ketika kamu berbalik pergi untuk
meninggalkan. Akan kutahan segala perih yang meremukkan. Sekali lagi aku
dijatuhkan, terasa rapuh ketika hatiku terbawa olehmu. Tapi, aku sudah
berjanji. Aku tak akan selemah ini.
Aku
sadar, tak ada yang akan membantuku berdiri untuk kedua kalinya. Setelahmu
pergi, aku masih akan terpaku disini. Memandang jejak langkah yang tak kuasa
untukku menghentikannya. Tapi, aku pernah berjanji pada seseorang. Aku tidak
akan kehilangan diriku meski aku kehilangan apa pun.
Katanya,
aku tetap harus percaya. Bahwa aku pasti bisa melewati semuanya. Kata-kata itu
pernah menjadi sebuah mutiara. Aku menghargainya lebih dari apa yang aku bisa.
Karenanya
aku tidak akan bersedih terlalu dalam. Aku tak mau tenggelam bersama cerita
kita yang kelam. Aku akan berenang ke tepian. Menemukan sebuah arti baru
kehidupan. Diderap waktuku ketika kuteringat padamu, kuharap
kamu menemukan kebahagiaan.
No comments:
Post a Comment